Contoh Deskripsi Diri Untuk Sertifikasi Dosen. Dini Turipanam Alamanda. Telkom University. 2013


BUTIR 1

  1. USAHA KREATIF

Selama mengajar mata kuliah matematika ekonomi dan stastistika bisnis di jurusan Manajemen Universitas Telkom, saya menyadari ada ketimpangan antara mahasiswa yang SMU nya berasal dari IPA dan yang berasal dari non IPA. Mahasiswa yang berasal dari IPA cenderung mudah mengikuti perkuliahan, namun berbeda untuk mahasiswa yang berasal dari IPS atau kejuruan, kedua mata kuliah tersebut dianggap mata kuliah yang mengerikan dan sulit dimengerti. Kondisi tersebut membuat saya berinsiatif, memilah milah mahasiswa berdasarkan IPA dan non IPA. Kemudian dibentuklah kelompok-kelompok kecil yang ketuanya berasal dari IPA, tugas ketua kelompok adalah menginformasikan dan mendorong anggota-anggotanya untuk mempelajari kuliah dari buku-buku yang mudah dipahami sampai ke level sulit, bertahap setiap periodenya. Selain itu, dalam pengkondisian di kelas, saya mencoba untuk mengatur tempat duduk secara selang seling antara mahasiswa yang berasal dari IPA dan Non IPA dengan harapan ketika ada penyampaian saya yang kurang jelas, mahasiswa sebelahnya bisa membantu menjelaskan. Proses diskusi mahasiswa tersebut bisa dilakukan setelah saya beri aba-aba, biasanya setelah satu sub bab selesai menjelaskan, saya menyuruh seluruh mahasiswa mengobrol selama 5 menit dan 5 menit kemudian saya tes secara random mengenai apa yang mereka bicarakan selama 5 menit.

Berbeda dengan 2 mata kuliah sebelumnya, mata kuliah Quantitative Method for Business lebih mudah untuk diajarkan karena syaratnya sudah harus lulus statistik dan matematika bisnis. Tantangannya adalah mereka diperkenalkan tools baru untuk pengambilan keputusan. Sehingga saya berinisiatif untuk memberi tugas kepada mahasiswa untuk membiasakan menggunakan istilah-istilah dalam tools tersebut dan mahasiswa bisa menguploadnya di you tube, contohnya bisa download di http://www.youtube.com/watch?v=pkiCvZkJPog.

Mata kuliah Economics merupakan lanjutan dari mata kuliah matematika ekonomi, namun mahasiswa selain dituntut pandai berhitung, di tuntut pula untuk memahami konsep ekonomi secara grafis. Untuk itu saya membuat Lembar Kerja Mahasiswa yaitu berupa soal-soal grafis dan menyuruh mereka menggambar grafis setiap minggunya dengan variasi warna bolpoin/ spidol.

  1. DAMPAKNYA

Pemberian kesempatan pada mahasiswa untuk mengobrol selama 5 menit per sub bab memiliki dampak yang luar biasa. Hampir 100% mahasiswa ternyata membicarakan bahan ajar yang saya jelaskan sebelumnya karena mereka harus bersiap-siap menjawab ketika saya bertanya secara random apa yang telah mereka bicarakan. Mereka lebih siap menerangkan apa yang baru saja saya jelaskan meskipun saya tidak bertanya.

Pengelompokan mahasiswa pun dampaknya bagus, mahasiswa dari IPA biasanya akan mulai membantu teman-temannya yang kesulitan dari menjelaskan matematika dan statistika yang diajarkan pada mereka saat SMU, sehingga mahasiswa yang merasa kesulitan merasa percaya diri karena diperkenalkan pada hal mudah terlebih dahulu namun meningkat kemampuannya setiap periode tertentu.

Penugasan membiasakan menggunakan istilah dalam tools Quantitative Method menghasilkan karya yang tidak disangka-sangka. Banyak yang mengupload lewat you tube, membuat lagu dari istilah-istilah tools, ada yang membuat hiasan rumah berisi rumus-rumus kuliah dan lain-lain.

Penugasan menggambar grafik setiap pertemuan dengan spidol warna warni, membuat mahasiswa terbiasa berkomunikasi dengan bahasa grafis. Dan mereka terlihat senang dengan kegiatan tersebut karena dibuat senyaman mungkin sekreatif mungkin oleh mahasiswa.

Penerapan metode –metode tersebut adalah di tahun kedua saya mengajar dan hasilnya tingkat kelulusan mata kuliah meningkat.

  1. KEDISIPLINAN

Di awal perkuliahan saya selalu menjelaskan code of conduct kuliah yang saya ampu. Mahasiswa dituntut untuk disiplin dalam hal-hal seperti kedatangan kelas, kegiatan selama kuliah dan pengumpulan tugas/kuis/PR. Toleransi keterlambatan adalah 5 menit, mahasiswa yang datang terlambat dalam periode 5 menit masih boleh masuk kelas namun tidak bisa mengumpulkan PR dan PR nya dianggap nol. Sedangkan yang datang lebih dari 5 menit, tidak diperkenankan masuk kelas sama sekali. Hal tersebut membuat mahasiswa lebih bersiap hadir dikelas sebelum kuliah dimulai.

Dalam memberikan tugas dan kuis saya konsisten memberikan waktu pengerjaan dan tidak menerima pekerjaan tugas dan kuis meskipun telat satu detik. Kekonsstenan tersebut membuat mahasiswa paham dengan karakter saya yang ketat dengan waktu. Pengkondisian tersebut sudah disertai time warning, biasanya saya memberikan peringatan jika waktu pengerjaan hampir habis.

Selain masalah waktu, saya juga sangat menekankan konsep kejujuran dalam mengerjakan tugas di kelas, setiap kecurangan yang dilakukan mahasiswa tidak bisa ditolerir dan langsung mendapatkan hukuman berupa nilai nol. Sedangkan ketika UTS dan UAS, kecurangan membuat mahasiswa bisa mendapatkan nilai E secara otomatis.

  1. KETELADANAN

Ketika membuat suatu aturan di mata kuliah, saya selalu bertekad untuk menjadi teladan. Saya selalu datang sebelum perkuliahan dimulai, bahkan sebelum mahasiswa datang. Menyiapkan segala yang diperlukan pada perkuliahan pada hari tersebut sebelum perkuliahan dimulai. Dan ketika saya memberikan quiz dengan waktu yang ketat, saya sebelumnya mengajarkan bagaimana menjawab soal dengan efektif dan saya juga juga siap ketika mahasiswa bertanya apapun yang berkaitan dengan bahan kuliah. Selain masalah waktu saya juga memberikan keteladanan dengan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu konsentrasi mahasiwa seperti sms-an, menelpon dll.

Selain masalah teknis, keteladanan yang saya lakukan adalah yang bersifat non teknis. Mengajar mata kuliah yang ditakuti mahasiswa tanpa perlu menjadi ditakuti. Saya mengajar secara serius namun santai dikelas dengan tujuan agar mahasiswa mampu memahi perkuliahan dengan baik dan tidak takut bertanya ketika ada yang tidak dipahami. Menggunakan kosakata bahasa yang santun selama kuliah, dan ketika memberikan teguran pun menggunakan bahasa yang santun.

Saya pun sering menyisipkan pengajaran moral dalam setiap perkuliahan. Contohnya pentingnya menjadi orang yang paham statistika tetapi harus tetap jujur, bagaimana akibat jika seorang ahli tidak jujur. Selalu menanamkan prinsip bahwa manusia bisa salah tetapi tidak boleh bohong.

 

  1. KETERBUKAAN TERHADAP KRITIK

Saya menyadari bahwa sebagai manusia saya kadang melakukan kekhilafan akibat ketidaktahuan maupun kecerobohan. Setiap PR, Quiz maupun ujian saya selalu memberikan hasil pekerjaan mahasiswa tersebut seminggu setelahnya dan meminta mahasiswa mengecek koreksian saya, jika ada yang merasa dirugikan mahasiswa bisa mengajukan banding dan jika saya sadar saya keliru membrikan nilai, saya dengan senang hati merevisi nilai dan memberikan penjelasan jika setelah koreksi ulang nilai mahasiswa tidak berubah.

Sayapun pernah menghilangkan role play di kelas karena durasinya terlalu lama dan menggantinya dengan role play baru yang waktunya lebih efektif.

Didalam team teaching pun, kami sering berdiskusi dan saling memberikan masukan. Contohnya ketika saya menjelaskan mengenai soal-soal yang saya berikan kepada mahasiswa. Sebagian team teaching menganggap soal tersebut terlalu sulit untuk mahasiswa manajemen, sehingga saya pun dengan senang hati menyesuaikan soal yang diberikan dengan standar soal dosen lain. Pernah juga mahasiswa protes karena tools yang diberikan oleh saya berbeda dengan yang diberikan dosen lain, awalnya saya mencoba menjelaskan bahwa soal tersebut bisa dikerjakan dengan kedua metode karena hasilnya akan sama dan saya pun tidak keberatan ketika diminta menjelaskan tools lain di kelas.

  1. PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sejak masih menjadi mahasiswa pasca sarja saya sudah aktif meneliti bersama kelompok keahlian di kampus. Tesis yang saya kerjakan mendapatkan hibah bersaing dari DIKTI pada tahun 2009 dengan topik resolusi konflik Trans Metro Bandung. Dari hibah tersebut saya berhasil membuat publikasi pada konferensi PAN PASIFIC tahun 2010 dan masuk pada jurnal manajemen teknologi pada tahun 2010 yang merupakan jurnal terkareditas. Selain itu hasil dari penelitian ini di presentasikan di UKP4 bersama Bapak Kuntoro Mangunsubroto pada 26 November 2011 sebagai bahan kebijakan bidang transportasi.

Selama ini saya terbiasa dengan melakukan penelitian besar 2 kali dalam satu tahun, dan melakukan publikasi rata-rata 6-7 kali berkaitan dengan penelitian besar tersebut. Publikasi tersebut ada yang berupa tulisan di koran misalnya Pikiran Rakyat “Mau Dibawa Kemana TMB Ini?” 28 April 2010. Berupa seminar nasional contohnya:

  • “Analisis Sikap Konsumen Berdasarkan Atribut Produk Smartphone Pengguna OS RI dan Android Dengan Pendekatan Multiatribut Fishbein” Forum Manajemen Indonesia 5 (2013), Pontianak, Indonesia
  • “Analisis Konjoin Metode Traditional Full Profile Untuk Mengetahui Preferensi Konsumen Wanita Terhadap Notebook Di Kota Bandung 2013”, Forum Manajemen Indonesia 5 (2013), Pontianak, Indonesia
  • “Coopetition Bisnis Keluarga Kursus Bahasa Inggris ICB” (2012), Forum Manajemen Indonesia 4, Yogyakarta

Seminar International contohnya:

  • “Analysis of Consumer Attitude Using Fishbein Multi-Attribute Approach (Case Study Popular Smartphones in Bandung)”, 1st International Seminar & Conference on Learning Organization (ISCLO) 2013, Bandung, Indonesia
  • “An Exploratory Study: The Reasons Why People Use Laundry By The Kg Service and Why They Choose CYARA Laundry?”, (2012), International Conference in Organizational Innovation (ICOI)

Jurnal Nasional Terakreditasi, contohnya:

  • Analyzing the Role of ICT Sector to the National Economic Structural Change: the Case of Indonesia, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol 10 No 3 2011
  • Model grafik dengan rating multi atribut (GMMR) dalam resolusi konflik trans metro bandung, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.9 No.2 2010

Dan setiap tahunnya saya terus meningkatkan rangking publikasi saya, saya juga beberapa kali mempublikasikan di jurnal Internasional yaitu

 

Publikasi yang saya lakukan tidak lepas dari keaktifan saya di kelompok keahlian, sehingga seringkali melakukan publikasi secara tim. Dana pun banyak didapat dari luar karena setiap melakukan penulisan, saya ingin melakukan dengan baik sehingga bisa lolos verifikasi pendanaan. Saya ingin terus meningkatkan kualitas tulisan saya sehingga tulisan saya bisa dipublikasi di jurnal yang bagus indexingnya dan lebh bermanfaat untuk hidup orang banyak khususnya dibidang manajemen.

  1. MAKNA DAN KEGUNAAN

Beberapa penelitian saya terkait dengan kebijakan pemerintah dengan topik manajemen. Seperti contohnya penelitian dan publikasi saya mengenai konflik trans metro Bandung (TMB) dijadikan bahan rujukan pembuatan kebijakan oleh UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Saya pun telah mempresentasikan temuan saya tersebut kepada pihak-pihak yang terkait konflik TMB yaitu Dishub Bandung, DAMRI, Kementrian Perhubungan, dan ORGANDA dengan memberikan masukan yang manghasilkan win-win solution. Dalam penelitian ini saya juga berhasil mengambangkan tool Graph Model for Conflict Resolution menjadi lebih baik dengan penambahan nilai agregat dalam perhitungannya sehingga dinamakan Graph Model for Multiattribute Rating Technique.

Publikasi lainnya adalah terkait dengan konflik Telkomsel , dalam tulisan tersebut saya memberikan penjelasan mengapa konflik tersebut bisa terjadi, dilema apa yang muncul ketika konflik tersebut berlangsung, dan dilema apa yang dihilangkan dari pihak-pihak yang terkait konflik sehingga kasus tersebut bisa selesai dan memberikan lesson learn untuk perusahaan-perusahaan besar lainnya agar tidak terjebak dalam kasus serupa.

Publikasi yang terbaru yaitu mengenai Business Model Canvas terkait penggunaan e-business merupakan hasil dari penelitian dilakukan bersama-sama oleh tim peneliti dan pihak Universitas Garut, dengan demikian hasil tersebut memang merupakan yang dibutuhkan oleh pengguna.

  1. NILAI INOVATIF

Selain menjadi seorang Dosen saya pun aktif sebagai konsultan, beberapa projek besar yang pernah saya tangani adalah yang bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia diantaranya, ”Bisnis Plan 1 Juta Akses Poin WIFI di seluruh Indonesia” (2012), Business Plan Telkom Untuk Myanmar (2012-2013), customer Satisfaction Index Infratel Telkom (2012), dan Partnership bersama Divisi Wholesale dan International, (2013). Keikutsertaan saya sebagai konsultan memberikan saya banyak kesempatan dan pengalaman. Selain mendapatkan dana penelitian secara tidak langsung, kegiatan konsultasi terbut mendukung saya dalam penyampaian pengajaran dikelas, saya jadi bisa membuat case study yang sesuai fakta dilapangan dibidang bisnis telekomunikasi.

Selain menjadi konsultan saya pun pernah menjadi floor manager untuk kegiatan GPDP (Great People Development Program) PT Telkomsel. Dari kegiatan tersebut saya mendapatkan pengalaman berharga yaitu bisa bertemu dan mendapat materi pengelolaan bisnis dan manusia dari pembicara-pembicara hebat seperti Handri Satriago dari General Electric, Mathius Yusuf dari Agung Prodomoro Grup, Tri Rismaharini Walikota Surabaya, dan lain-lain. Selain dengan pembicara hebat saya pun bisa mendengarkan langsung ide-ide cemerlang para vice President Telkomsel terkait bisnis di masa depan dan bagaimana kesuksesan tersebut harus dimulai dari manusia yang GREAT. Pengalaman tersebut memberikan pencerahan kepada saya bahwa dalam mendidik kita harus bersungguh-sungguh dan bagaimana mengarahkan para mahasiswa agar selain menjadi seorang Sarjana, meraka pun bisa menjadi manusia yang GREAT.

  1. KONSISTENSI

Konsistensi menjadi sangat penting setelah saya menyadari bahwa impian bisa tercapai salah satunya dengan sikap ini. Keinginan saya menjadi guru besar tentunya harus rajin meneliti. Setiap hari saya meluangkan 1-2 jam untuk membaca bahan-bahan yang saya anggap menarik untuk diteliti. Dan setiap tahun saya menargetkan lebih dari 5 publikasi dan alhamdulillah hingga saat ini tercapai.

Keinginan peningkatan kualitas diri baik pengajaran maupun penelitian tentunya harus didukung dengan penguasaan bahasa Inggris yang baik. Saya menyadari sekali bahwa kemampuan bahasa Inggris saya belum pada tingkat Excellent. Sehingga saya dengan senang hati ketika diminta mengajar di kelas MBTI International, dimana saya harus mengajar menggunakan full English yang mahasiswanya banyak berasal dari luar Indonesia. Saya bisa menjadi terlatih menggunakan bahasa Inggris. Selain itu saya pun rutin melakukan tes bahasa Inggris sebulan sekali agar mengetahui peningkatan kemampuan bahasa saya.

Dalam meneliti saya pun terbiasa membuat road map besar per 3 tahun sehingga penelitian-penelitian saya dan topik-topik skripsi untuk mahasiswa bimbingan disesuaikan dengan roadmap yang ingin saya capai.

  1. TARGET KERJA

Sebagai seorang Dosen, menjadi guru besar adalah impian saya. Saya tentunya menginginkan cita-cita tersebut bisa tercapai secepat mungkin. Dengan demikian, saya perlu membuat target kerja yang baik dan efektif. Selain target penelitian lebih dari 5 per tahun, saya pun mempunyai target kerja menjadi konsultan minimal 1 kali dalam setahun untuk meningkatkan kemampuan praktis.

Universitas Telkom juga mendukung dengan cara memberikan penugasan pengisian Beban Kerja Dosen yang harus diisi per bulannya meliputi kegiatan Tri Darma. Kampus memberikan penilaian yang dikaitkan dengan insentif Dosen,sehingga para dosen pun berlomba-lomba menghasilkan performa semaksimal mungkin.

Keterbatasan waktu di kampus membuat saya perlu membuat rencana kerja yang baik. Agenda selain mengajar disusun sebaik mungkin. Pertemuan kelompok keahlian dilakukan 3 jam per minggu, pertemuan dengan mahasiswa wali dan bimbingan dilakukan pada hari tertentu. Penelitian dan konsultansi terkadang menghabiskan lebih banyak waktu namun dibuat jadwal pertemuan sebulan sebelumnya sehingga tidak mengganggu kegiatan inti mengajar. Kegiatan pengabdian masyaraka biasanya dilakukan secara berkelompok dan setiap semester minimal satu.

Selain yang sedang dijalankan, saya pun berencana melanjtkan studi S3 dan target maksimal 6 tahun ke depan telah bergelar Doktor.

  1. ABDIMAS

Kegiatan pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan antara lain memberikan pelatihan microsoft office pada remaja dan ibu-ibu di sekitar tempat tinggal di kabupaten Garut. Kebetulan di lingkungan rumah tempat orang tua saya tinggal, tidak banyak yang sarjana. Kebanyakan mereka berprofesi sebagai wirausaha UKM dan bekerja di toko. Keterampilan komputer khususnya microsoft office tentunya akan mendukung pekerjaan dan usaha mereka.

Kegiatan pelatihan komputer ini, bukan hanya dilakukan di Garut tetapi saya lakukan juga bersama rekan Dosen lainnya dilaksanakan untuk anak yatim piatu Yayasan ALFIEN Bandung di tahun 2012.

Pengabdian masyarakat lainnya bersifat saling berkesinambungan yaitu bagaimana memberikan keterampilan dasar ICT bagi pada wirausaha UKM di kota Bandung. Tahap pertama dengan mengenalkan apa manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perkembangan usaha bisnis menengah yaitu ilmu marketing, ilmu keuangan dan ICT . Tahap kedua pengenalan tools sederhana seperti bagaimana bagaimana cara jualan Online lewat Facebook dan Blog.

Pengabdian abdimas yang terbaru bertujuan untuk membentuk usaha kecil yang produktif melalui pengusaan Teknologi Komunikasi dan Informasi seperti Sistem informasi yang terintregasi Enterprise Resources Planning (ERP) pada wirausaha UKM kota Cimahi.

 

  1. DAMPAK

Setelah diberi pelatihan microsoft office word dan excel para peserta sangat antusias untuk berlatih micrsoft office lainnya seperti publisher, powerpoint dan access. Microsoft Excel merupakan tools favorit para peserta karena yang dianggap paling mendukung pekerjaan mereka. Akhir-akhir ini ada permintaan dari RT tempat tinggal saya yang di Garut agar saya bisa memberikan pula pelatihan pembuatan blog.

Sedangkan dampak bagi UKM yang diberi pelatihan ICT, beberapa wirausaha UKM yang bergerak dibidang fashion sudah membuat online shop via facebook dan blogspot. Namun masih agak sulit diterapkan bagi UKM pedagang keliling, tentunya ini menjadi tantangan bagi saya khususnya bagaimana ICT dapat meningkatkan pendapatan para wirausaha UKM.

Pengenalan ERP bagi pengusaha UKM dianggap sangat bermanfaat, setelah pelatihan para peserta mengaku sudah bisa membuat laporan keuangan sederhana (siklus uang kas dan siklus barang) dengan baik dan bisa melakukan studi kelayakan usaha.

Selain manfaat secara keilmuan, kegiatan abdimas yang dilakukan memberikan efek positif berupa kelompok-kelompok kecil yang kegiatannya saling bertukar informasi, wawasan dan saling membantu menjalankan bisnis yang meningkatkan penghasilan keluarga.

  1. DUKUNGAN MASYARAKAT

Kegiatan pengabdian masyarakat yang saya cetuskan di daerah Garut alhamdulillah mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar. Saya kumpulkan beberapa mahasiswa untuk membantu saya sebagai asisten instruktur pelatihan. Dan terkumpulah 5 mahasiwa Universitas Garut yang tinggal di satu desa yang siap membantu. Dan saya mendapatkan bantuan dari pengusaha kursus komputer Merdeka College ICB yang ada di desa tempat pelatihan untuk tempat dan sarana pelatihannya. Dengan sarana pelatihan serta modul yang lengkap para peserta tentunya lebih bersemangat dalam mengikuti pelatihan komputer.

Ketika melaksanakan pengabdian masyarakat untuk wirausaha UKM yang berada disekitar kampus Telkom, kami mendapatkan dukungan moril baik dari RT/RW hingga lurah dengan hadir di pelatihan dan memberikan semangat pada peserta pelatihan. Tadinya agak sulit mengumpulkan peserta dalam satu waktu karena pelatihan dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu dimana weekend merupakan hari ketika peserta panen rejeki. Namun setelah berdiskusi akhirnya warga lain mau membantu peserta untuk menjaga dagangannya selama pelatihan berlangsung sehingga pelatihan dapat berjalan dengan baik.

  1. KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

Menurut saya, hal yang terpenting dalam pengabdian masyarakat adalah kemampuan berkomunikasi. Keuntungan menjadi dosen adalah sudah terbiasa melakukan komunikasi dalam perkuliahan, namun perbedaannya adalah yang dihadapi tentunya berbeda sehingga perlu ada penyesuaian. Selama melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, beberapa kali saya berperan sebagai instruktur dan jika menjadi panitia pun saya biasanya menjadi pembawa acara.

Pengalaman menjadi instruktur terasa menyenangkan karena situasi pelatihan diciptakan senyaman mungkin. Para peserta terlihat tidak ragu bertanya banyak hal kepada saya. Saya pun menikmati peran saya, setelah pertemuan selesai biasanya akan dilanjutkan acara ramah tamah dengan peserta.

Kemampuan berkomunikasi saya juga sudah terlatih sejak masih kecil. Saya terbiasa menjadi pembawa acara suatu kegiatan di sekolah maupun di kampus. Kebiasaan tersebut membuat rasa percaya diri saya terlatih dengan baik. Saya tidak ragu tampil didepan khalayak ramai, maupun di depan kamera. Kebiasaan sejak kecil tersebut sangat mendukung kegiatan belajar-mengajar di kelas maupun ketika pengabdian masyarakat. Saya bisa menciptakan suasana kegiatan pelatihan menjadi sangat menyenangkan untuk diikuti.

  1. KEMAMPUAN KERJASAMA

Kegiatan pengabdian masyarakat yang selama ini saya lakukan hampir semua merupakan kegiatan Tim Dosen. Biasanya kami akan merancang kegiatan pengabdian yang besar. Kegiatan pelatihan komputer di kabupaten Garut melibatkan 4 dosen Telkom dan 5 mahasiswa dari Universitas Garut serta tempat kursus Merdeka ICB. Tentunya dibutuhkan kemampuan kerjasama yang baik dalam melaksanakan kegiatan tersebut karena melibatkan banyak pihak.

Dan meskipun banyak kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di kampus, tetap saja Tim Dosen perlu bekerjasama dengam satpam dan office boy, serta mahasiswa. Setiap pelaksanaan kegiatan kami selalu bekerjasama dengan BEM KM kampus sehingga mereka mengirimkan beberapa anggotanya untuk terlibat dalam kegiatan. Untuk mengoptimalkan kerjasama, biasanya diadakan pertemuan rutin dua minggu dari sejak dua minggu sebelum kegiatan berlangsung. Pertemuan tersebut membahas mengenai teknis pelaksanaan, penugasan dan peran masing-masing pihak. Mengenai siapa yang akan menjemput pembicara, menjadi pembawa acara, menjadi instruktur, menjadi tim evaluasi, dan sebagai tim pendukung. Dengan demikian maka kegiatan yang dilakukan akan lebih terarah dan terhindar dari tumpang tindih peran yang tidak diperlakukan selama kegiatan berlangsung.

  1. IMPLEMENTASI KEGIATAN PEMIKIRAN

Di tahun pertama saya menjadi dosen, saya juga aktif sebagai peneliti di Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Peran saya disana adalah sebagai salah satu ketua tim pengkaji kelayakan usaha-usaha bisnis yang berada di lingkungan YPT. Belajar dari universitas-universitas ternama di dunia bahwa World Class University idealnya 80 % penghasilan didapatkan dari non tuition fee dan hanya maksimal 20% berasal dari tuition fee. Untuk itu saya dan beberapa tim pengkaji lainnya berkerjsama menciptakan bisnis-bisnis baru tersebut yang dapat mendukung tersebut. Saya pribadi mengkaji 4 kelayakan bisnis, yaitu kelayakan bisnis Radio-Klite, Radio Zora, Telkom Carrier Center, dan asrama mahasiswa. Hasil studi saya dan tim sampai sekarang dijadikan rujukan untuk kelayakan bisnis usaha lain di YPT Group karena merupakan yang pertama selesai pengerjaannya.

Setelah selesai di YPT, saya kemudian aktif di LPPM IM Telkom, disana saya berperan sebagai POH Penelitian. Kontribusi saya yang tersebesar adalah menciptakan skenario insentif bagi dosen peneliti serta membuat aturan awal mengenai bagaimana kegiatan penelitian di kampus Telkom harus dilaksanakan. Mengenai berapa banyak dosen bisa didanai, berapa banyak penelitian yang bisa diajukan oleh dosen setiap periodenya, tata cara penerimaan penelitian yang dilakukan dengan blind review dan sebagainya. Saya juga aktif mengajak para dosen untuk terlibat dalam kegiatan konsultasi dan pelatihan di perusahaan sehingga para dosen lainnya bisa mendapat pengalaman serupa. Selain menciptakan entrepeneur tidak ada salahnya kampus bisa menciptakan intrapreneur.

 

  1. DUKUNGAN INSTITUSI

Baik rektor IM Telkom saat itu maupun pimpinan YPT sangat mendukung kegiatan dan hasil kegiatan saya. Beberapa yang dianggap sangat penting di eksekusi secara cepat sebulan setelah studi selesai dan sisanya disesuaikan dengan kepentingan saat itu. Dari rektor pun sangat memberikan keleluasaan untuk saya meminjam tenaga dosen lainnya sebagai anggota tim dalam pelaksanaan kegiatan kelayakan bisnis dan tugas kami ini dikategorikan sebagai penugasan besar di kampus. Kegiatan progress report dilakukan setelah jam kantor selesai sehingga tidak menggangu tugas utama saya sebagai dosen.

Ketika saya aktif di LPPM IM TELKOM, saya juga mendapatkan dukungan mengenai skenario insentif yang saya ajukan dari ketua LPPM dan warek 2. Rancangan aturan penelitian tersebut melibatkan para koordinator bidang keahlian dan para dosen dan digodok selama 2 bulan. Pertemuan tersebut dianggap sangat penting, sehingga diutamakan kegiatannya.

Kampus juga sangat mendukung kegiatan konsultansi dan pelatihan di korporat karena menghasilkan revenue non tuition fee yang jumlahnya banyak. Selain memberikan insentif tambahan, kampus juga memberikan kelonggaran masalah jam kerja. Dosen-dosen yang terlibat dalam konsultansi dan pelatihan bisa tidak berada di kampus selama tidak meninggalkan kegiatan pengajaran.

 

  1. KENDALI DIRI

Adakalanya ketika didalam kelas, mahasiswa ada yang bertindak tidak sesuai aturan dan tugas kitalah sebagai pendidik untuk mengarahkan bukan memarahinya. Terkadang ada yang pergi ke toilet untuk waktu yang sangat lama, ada yang mencoba makan di kelas, mengaktifkan handphone dengan suara dering yang keras sehingga bisa mengganggu konsentrasi kelas, ada yang kesiangan dan lain sebagainya. Saya memang dosen yang tegas tetapi bukan pemarah, ketika misalnya ada yang kesiangan, saya hanya memberi isyarat dengan jari bahwa mahasiswa tidak bisa masuk kelas dan itu cukup dimengerti mahasiswa.

Begitu pula kaitannya ketika saya meneliti. Terkadang banyak pihak tertutup memberikan informasi karena takut tidak aman. Maka tugas saya adalah meyakinkan nara sumber dengan sabar bahwa data mereka aman di tangan saya.

Dalam kegiatan pengabidan masyarakat, karena peserta bukan dari kalangan akademis maka kesadaran peserta akan kedisiplinan berbeda. Terkadang banyak yang telat datang, pulang sementara selama kegiatan berlangsung, mengobrol dan lain sebagainya maka tugas kita lah yang perlu mengendalikan lingkungan tersebut.

Begitu pula dalam kegiatan konsultasi yang melibatkan pihak luar. Keinginan klien yang sering diluar dugaan dan mendadak harus sudah kita pahami. Terkadang meminta kita pergi keluar kota di tengah malam, minta laporan dikirim secepat mungkin, mengadakan pertemuan mendadak. Selama kegiatan tersebut bisa kita tangani maka kita tidak perlu berkeluh kesah, tetapi jika sampai membuat kekacauan agenda, maka kita bisa melobi klien dengan baik.

  1. TANGGUNG JAWAB

Jam kantor selama 8 jam terkadang terasa sangat sempit jika terdapat agenda yang harus dilakukan. Ada kalanya kegiatan-kegiatan pendukung bentrok dengan agenda mengajar. Karena kegiatan pengajaran harus minimal 12 pertemuan setiap semester, maka kegiatan pendukung jika masih bisa saya tolak maka akan saya tolak. Tetapi jika kegiatan pendukung dalam kondisi kritis, maka yang akan saya lakukan adalah menghubungi dosen team teaching dan memohon salah satu dari dosen yang jadwalnya tidak bentrok mau bertukar jadwal. Dengan demikian saya masih bisa menjalankan kewajiban saya yang utama tanpa meninggalkan kewajiban yang lainnya.

Penelitan yang saya lakukan pun dilakukan dengan penuh tanggung jawab seperti menjaga rahasia data perusahaan yang tidak bisa dipublikasi, dan mengolah data yang sebenarnya. Bukti tanggung jawab saya bisa dilihat dari bagaimana saya mempresentasikan hasil penelitian saya kepada pihak yang saya teliti jika diminta.

Tanggung jawab yang paling berat adalah ketika kita sudah berhadapan dengan pihak luar. Karena sudah berkomitmen akan membantu mereka, kapanpun kita harus siap pergi jika diminta. Kegiatan konsultasi sering kali menyita waktu akhir pekan dan liburan, tetapi itulah konsekuensi dari pekerjaan yang dilakukan.

  1. KETEGUHAN PADA PRINSIP

Setiap tahunnya saya selalu mendapatkan satu atau dua mahasiswa yang menyulitkan. Sering membolos, ketahuan mencontek dan mempunyai nilai yang kurang untuk diluluskan. Kadang mereka berusaha untuk lulus dari mata kuliah padahal aturannya sangat jelas bahwa ketidakhadiran lebih dari 30% tidak bisa mengikuti ujian, kecurangan mengakibatkan nilai E secara otomatis. Beberapa berusaha lebih keras dengan menghadirkan orang tua untuk meohon kebijakan dan tidak segan memberikan hadiah – hadiah. Jika dengan penjelasan saya masih terus berusaha untuk melobi maka yang saya lakukan adalah mempertemukannya dengan KaProdi sehingga masalah-masalah tersebut bisa selesai sesuai aturan dan tanpa perlu mengubah prinsip.

Contoh lain adalah peraturan di kampus Telkom bahwa setiap kegiatan konsultansi harus dalam pengawasan LPPM tidak boleh dilakukan secara sembunyi-sembunyi di luar kampus. Meskipun pihak Telkom telah menghubungi saya secara personal untuk membantu mereka, tetapi saya tetap melaporkan kegiatan tersebut pada LPPM. Keteguhan prinsip sebenarnya mempunyai dampak positif yaitu kenyamanan dalam bekerja dan dalam menerima upah dari pekerjaan.

  1. PERAN PADA KEGIATAN MAHASISWA

Peran yang akan saya paparkan disini adalah diluar peran saya sebagai dosen pengajar, dosen wali, dosen pembimbing magang maupun tesis.

Di tahun kedua saya mengajar saya menggagas sebuah kegiatan yang bernama Super Bedah kegiatan tersebut merupakan sharing session lintas kelompok keahlian yang bisa diikuti oleh para dosen, tenaga pendukung akademik ataupun mahasiswa. Dalam kegiatan tersebut siapapun bisa melakukan diseminasi baik itu berupa ide, penelitian, bedah buku dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi keilmuan. Baik dosen maupun mahasiswa bisa menjadi pembicara. Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari dosen maupun mahasiswa, karena pertemuannya bersifat informal sehingga bisa mempererat persahabatan antara mahasiswa dan para dosen.

Selain itu saya juga dua tahun berturut-turut terpilih menjadi Juri kegiatan Java Business Competition yang merupakan kompetisi debat dan penelitian mahasiswa yang diikuti oleh mahasiswa se- Jawa dan Sumatra. Saya juga beberapa kali menjadi pembimbing untuk lomba penulisan bisnis yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Selain itu membimbing mahasiswa yang ingin tulisannya dimuat di media ilmiah. Alhamdulillah, untuk lomba saya bisa mengantarkan hingga final se Indonesia. Untuk penulisan, satu grup dimuat di Forum manajemen Indonesia, dan satu grup dimuat di jurnal Internasional.

  1. IMPLEMENTASI PERAN

Sesuai dengan visi misi fakultas ekonomi dan bisnis agar menjadi unggul di bidang penelitian. Kegiatan yang saya gagas tentunya sangat di dukung pimpinan dan hingga saat ini kegiatan tersebut terus dilaksanakan. Kegiatan Super Bedah membuka wawasan peserta kegiatan mengenai road map penelitian seseorang ataupun keahlian seseorang. Banyak diantaranya kemudian menindaklanjuti dengan joint research baik antar dosen maupun dosen dan mahasiswa yang dianggap bisa saling melengkapi.

Peran lain sebagai dosen wali misalnya, pihak kampus memang sudah menjadwalkan waktu perwalian offline rutin selain perwalian on line tentunya. Perwalian off line membuat saya lebih mengenal mahasiswa wali dan begitu juga sebaliknya. Mahasiswa yang bermasalah di kampus khususnya dapat bertanya dan meminta solusi kesulitan mereka baik dalam belajar maupun dalam bersosialisasi di kampus.

Kaitannya dengan membimbing lomba maupun penulisan ilmiah. Ketika saya dimina menjadi pembimbing, saya akan mengagendakan pertemuan rutin minimal seminggu dua kali. Mahasiswa akan dimintai progress report setiap pertemuan berlangsung. Keaktifan saya juga membuat saya mengenal mahasiswa mana yang berpotensi untuk saya sertakan pada projek-projek besar di LPPM IM Telkom. Dan penghargaan dari kampus serta BEM KM memilih saya sebagai Dosen terfavorit tahun 2013. Tentunya penghargaan ini memicu saya untuk lebih baik lagi kedepannya.

  1. INTERAKSI DENGAN MAHASISWA

Kaitannya dengan kegiatan pengajaran, mata kuliah statistika bisnis yang saya ampu tidak hanya berupa perkuliahan di kelas tetapi disertai praktikum di laboratorium statistika. Pada pelaksanaannya kegiatan praktikum ini dibantu oleh 3-4 asisten dosen per kelasnya yang berasal dari mahasiswa. Saya terlibat langsung dalam proses seleksi mahasiswa, setelah terpilih maka asisten dosen terpilih akan diberikan pengarahan dan tutorial oleh dosen seminggu sebelum praktikum dilaksanakan.

Kaitannya dengan pembimbing magang dan skripsi, biasanya saya jadwalkan rutin seminggu sekali. Untuk mahasiswa magang minimalnya 4 kali pertemuan diperlukan sebelum dilaksanakannya audiensi amgang. Sedangkan untuk bimbingan skripsi minimalnya 4 kali sebelum ujian proposal dan minimalnya 3 kali sebelum sidang skripsi.

Saya juga aktif berinteraksi dengan unit kegiatan mahasiswa SEARCH, dimana tempat berkumpulnya mahasiswa yang mempunyai minat penelitian, publikasi dan lomba. Selain saya sering mendatangi kegiatan mereka, para mahasiswa pun aktif mengikuti kegiatan super bedah yang saya gagas.

Selain itu saya juga sering melibatkan mahasiswa dengan penelitian yang saya lakukan, survey bersama, berdiskusi dan mengerjakan laporan membuat mahasiswa mengenal dunia penelitian lebih baik daripada hanya melakukan penelitian pribadi. Dan saya pun terbantu, karena banyak juga ide-ide cemerlang muncul dari mahasiwa selama penelitian bersama dilakukan.

  1. MANFAAT INTERAKSI

Saya merasakan sekali manfaat ketika berinteraksi dengan mahasiswa. Manusia boleh bertambah tua tetapi tetap berjiwa muda. Berinteraksi dengan mahasiswa yang memiliki semangat untuk maju membuat saya terus semangat. Terkadang bernteraksi dengan mahasiswa kritis pun membuat saya ingin terus belajar agar bisa memuaskan keingintahuan mahasiswa-mahasiwa teserbut.

Yang saya rasakan interaksi tersebut menimbulkan simbiosis mutualismu yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi saya misalnya asisten dosen di lab statitika membantu sekali pelaksanaan praktikum dan untuk mahasiswa bermanfaat sebagai media pengalaman mengajar dan mendapatkan sertifikat serta tambahan uang saku.

Ketika melakukan penelitian bersama pun sama, untuk saya terbantu urusan survey dan mahasiswa memiliki pengalaman dan kemampuan baru yang tidak mereka dapatkan di dalam kelas umumnya.

Peran sebagai dosen wali, interaksi bermanfaat untuk lebih mengenal mahasiswa wali. Saya lebih tahu alasan mengapa banyak mahasiswa yang bolos mata kuliah tertentu atau banyak yang tidak lulus suatu mata kuliah atau yang bersikap tidak umum di kelas. Dengan demikian saya bisa lebih bijak memandang suatu permasalaha, tidak melulu menyalahkan mahasiswa sebagai anak muda yang salah tetapi juga perlu adanya introspeksi saya dan institusi sebagai orang dan lembaga yang diamanati membantu pembentukan karakter anak muda generasi penerus bangsa.


Leave a Reply