Soal 1Studi Kasus LP. Diambil dari Tjutju T.D dan Ahmad Dimyati.
- Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan yang terbuat dari kayu, yang berupa boneka dan kereta api. Boneka dijual dengan harga Rp. 27.000/ lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material sebesar Rp. 10.000 serta biaya tenaga kerja sebesar Rp. 14.000. Kereta api yang dijual seharga Rp. 21.000/ lusin memerlukan biaya material sebesar Rp. 9000 dan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 10.000. Untuk membuat boneka dan kereta api ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang kayu dan tukang poles. Setiap lusin boneka memerlukan 2 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu, sedangkan setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam pemolesan dan 1 jam pekerjaan kayu. Meskipun pada setiap minggunya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperlukan, jam kerja yang tersedia hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan kayu. Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan kereta tidak terbatas, tetapi untuk boneka tidak lebih dari 40 lusin yang terjual setiap minggunya. Bagaimanakah formulasi dari persolan di atas untuk mengetahui berapa lusin jenis mainan masing-masing yang harus dibuat setiap minggunya agar diperoleh keuntungan yang maksimum?
Soal 2
- PT. Bumi Berontak memproduksi dua jenis tas yang terbuat dari kanvas, yang berupa tas gendong dan tas selendang.
- Tas gendong dijual dengan harga RP 480.000/ lusin yang setiap lusinnya memerlukan biaya material sebesar Rp. 200.000 serta biaya tenaga kerja sebesar Rp. 180.000. Tas selendang yang dijual seharga Rp. 440.000/ lusin memerlukan biaya material sebesar Rp. 190.000 dan biaya tenaga kerja sebesar RP. 150.000.
- Untuk membuat tas gendong dan tas selendang ini diperlukan dua kelompok tenaga kerja, yaitu tukang disain dan tukang jahit. Setiap lusin tas gendong memerlukan 1 jam disain dan 1 jam pekerjaan menjahit, sedangkan setiap lusin tas selendang memerlukan 0.5 jam untuk disain dan 1 jam pekerjaan menjahit.
- Meskipun pada setiap minggu nya perusahaan ini dapat memenuhi seluruh material yang diperlukan, jam kerja yang tersedia hanya 60 jam untuk disain dan 80 jam untuk pekerjaan menjahit.
- Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan tas gendong tidak terbatas, tetapi untuk tas selendang tidak lebih dari 25 lusin yang terjual setiap minggunya.
- Bagaimanakah formulasi dari persoalan di tas untuk mengetahui berapa lusin jenis masing2 tas yang harus dibuat setiap minggu agar diperoleh keuntungan maksimum?
Soal 3
Untuk menyukseskan pelaksanaan transmigrasi di provinsi Jawa Barat, pemerintah merencanakan membuka lahan baru yang dapat ditinggali sekaligus dijadikan areal pertanian.
Ada 3 daerah yang dapat dibuka, yaitu Geger Kalong, Setia Budhi dan Dayeuh Kolot. Hasil pertanian masing-masing daerah tersebut dibatasi oleh dua hal, yaitu luas tanah yang dapat dialiri air dari irigasi dan banyaknya air yang dapat dialokasikan untuk irigasi tersebut, seperti dalam tabel di bawah:
Daerah | Luas tanah (hektar) | Alokasi air irigasi (m3) |
Geger kalong | 500 | 600 |
Setia Budhi | 800 | 900 |
Dakol | 300 | 375 |
Jenis tanaman yang dapat dikembangkan di daerah-daerah ini meliputi tebu, kapas, dan gandum, yang satu sama lain berbeda dalam hal hasil bersih per hektar serta jumlah air yang dikonsumsinya. Di samping itu, ada ketentuan dari materi pertanian mengenai jatah lahan maksimum yang dapat digunakan untuk masing-masing jenis tanaman. Data ketiga hal di atas diperlihatkan pada Tabel 2.4
Jenis Tanaman | Jatah lahan maksimum (hektar) | Konsumsi air (m3) | Hasil bersih (ribu rp/ ha) |
Tebu | 600 | 3 | 500 |
Kapas | 500 | 2 | 300 |
Gandum | 325 | 1 | 150 |
Kepala daerah Propinsi Jabar itu sepakat untuk menggunakan luas tanah yang dapat dialiri sebagai lahan pertanian dengan proporsi yang sama, tetapi jenis tanamannya boleh merupakan kombinasi dari ketiganya. Yang menjadi persolam disini ialah masing-masing jenis tanaman pada masing-masing daerah sehingga diperoleh hasil bersih maksimum tanpa melanggar pembatas-pembatas yang telah ditetapkan.
Untuk menyelesaikan persoalan diatas, kita tetapkan sebagai variable keputusan yang menyatakan luas tanah untuk masing-masing jenis tanaman pada masing-masing daerah (j=1, 2,..9), seperti diperlihatkan tabel berikut.
DaerahTanaman | Alokasi (ha) | ||
Gerlong | Setia Budhi | Dakol | |
Tebu | X1 | X2 | X3 |
Kapas | X4 | X5 | X6 |
Gandum | X7 | X8 | X9 |
Soal 4
PT. Senang Menabung (SM) memproduksi dua jenis bathtub, model M dan model S. tiap penjualan model M SM akan memperoleh keuntungan 90 ribu, dan dari model S akan memperoleh keuntungan 80 ribu. Masing-masing bathtub membutuhkan seng dan baja untuk proses pembuatannya. Untuk model M membutuhkan 126 pounds baja dan 20 pound seng. Sementara model S membutuhkan 100 pound baja dan 40 pound seng. SM hanya memiliki 27.000 pounds baja dan 7000 pounds seng. Berapakah solusi optimal untuk PT. Senang Menabung? Tentukan fungsi tujuan dan fungsi pembatas (constrain), dan selesaikan persoalan ini dengan metode grafik
18 responses to “Chapter 1 PR Linier Programming”
batako yang harus di produksi, batako semen 200 dan batako kapur 80.
kurniawati
1401144122
mb-38-01
PT padat karya harus memproduksi 200 batako semen dan 80 batako kapur untuk menghasilkan keuntungan maksimum sebesar 62000 rupiah
Wena Alifa
1401144067
MB-38-01
Jadi, PT Padat Karya harus memproduksi 200 batako semen dan 80 batako kapur untuk menghasilkan Rp. 62.000 (keuntungan maksimum)
Afilia Felynda
1401140408
MB-38-01
Jadi, PT. Padat Karya perlu memproduksi sebanyak 200 batako semen dan 80 batako kapur untuk mendapatkan untung maksimum sebesar 62000.
Meidy Nurindah Hasri
1401140133
Maksimasi profit penjualan batako semen dan batako kapur adalah Rp 62.000
Sebanyak 200 batako semen dan 80 batako kapur
Nabila Mustika
1401144232
Profit penjualan yang maksimal dari batako semen dan batako kapur adalah 62.000
Maksimasi terjadi ketika 200 batako semen dan 80 batako kapur
Nama: Aliya Salma Khairunnisa
NIM: 1401140364
Kelas: MBTI A
PT Padat Karya harus memproduksi 200 batako semen dan 80 batako kapur untuk menghasilkan Rp 62.000 (keuntungan maksimum)
Masing2 batako yg harus diproduksi adalah 200 batako semen dan 40 batako kapur untuk menghasilkan $62.000
-Aisyah Azzahra NR. 1401140397-
Hilarius Perdana A K
1401140309
MBTI A
jawab :
profit maksimal akan didapat jika perusahaan mencetak batako semen sebanyak 200 dan batako kapur 80.
corner point : 250(200)+150(80)=62000.(profit paling tinggi)
Nama:tazkia karin manurung
Npm:1401140111
Masing masing batako yang harus diproduksi adalah 200 batako semen dan 80 batako kapur.
Nama : Andi Balqis Nurul Huda
Nim : 1401140419
Batako semen (x1) = 200 , Batako semen (x2) = 80
CORNER POINT : 250 (200) + 150 (80) = 62.000
Maksimasi profit penjualan batako semen dan kapur adalah Rp. 62.000.
Maaf bu saya telat ngirimnya soalnya saya ga tau di link yang mana harus dikomen jdi saya komen banyak .
Nama : Andi Balqis Nurul Huda
Nim : 1401140419
Batako semen (x1) = 200 , Batako semen (x2) = 80
CORNER POINT : 250 (200) + 150 (80) = 62.000
Maksimasi profit penjualan batako semen dan kapur adalah Rp. 62.000.
muhammad faiz aulia
1401140375
MBTI A 2014
untuk mencapai keuntungan maksimum, yaitu sebesar 62.000 diperlukan kombinasi 200 batako semen dan 80 batako kapur
maaf sebelumnya bu aga telat soalnya saya baru ada paket
Nama : Harry Devara , NPM : 1401144221
Batako semen 200 dan batako kapur 80 dengan persamaan 250(200)+150(80).
Dengan begitu perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimum mencapai Rp. 62.000
Biyal Muhajirin K, 1401140276
Perusahaan dapat keuntungan maksimum yaitu 62.000 apabila memproduksi 200 batako semen dan 80 batako kapur dengan pengujian corner points 250(200)+150(80).
Tugas, Arbaga Hermani (1401144243)
X1 (batako semen) 200 & X2 ( batako kapur) 80.
250(200)+150(80)=62.000, dan dengan corner points (200,80) maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimum sebesar Rp 62.000