Tahapan dan Hidayah Ilmu


Bismillahirahmanirrahim..

“Katakanlah: Sekiranya Lautan Menjadi Tinta Untuk (Menulis) Kalimat-Kalimat Allah, Sungguh Habislah Lautan itu Sebelum Habis (Ditulis) Kalimat-Kalimat Allah, Meskipun Kami Datangkan Tambahan Sebanyak Itu (Pula)”

(Q.S Ali Imran:31)

Ilmu itu terdiri dari 3 tahapan. Jika seseorang baru masuk TAHAP PERTAMA, dia akan sombong, merasa paling keren, paling benar dan sering kali meremehkan orang lain. Menjadi seorang Profesor belum tentu membuat seseorang lolos dari tahapan ini dan “mandeg” saja sampai ajal menjemput.

Jika seseorang baru lulus kuliah misalnya, bawaannya ingin diskusi dan memamerkan ilmunya dimana pun, rasanya ingin menjadi menjadi yang paling diakui keilmuaannya. Maklumi saja, kan baru hangat-hangatnya menerima ilmu, tetapi jika kita sadar kita seperti itu, hendaklah beristigfar dan naiklah kelas ke tahapan berikutnya.

Kesombongan memang biasa muncul pada setiap orang yang baru belajar. Namun sifat ini bisa mengikis faedah ilmu yang didapatkan. Kesombongan bisa menutup pintu kebaikan dan hidayah ilmu yang akan dipelajari kemudian.

Ilmu adalah titipan. Bagi orang yang ilmunya tinggi akan merasa rendah hati. Ilmu adalah milik Allah semata, bukan milik manusia. Jika menguasai ilmu, itu tandanya Allah memberinya tanggung jawab untuk melakukan kebaikan kepada sesama manusia. Ini adalah tahapan ilmu yang kedua.

Sedangkan tahapan ilmu yang terakhir adalah merasa dirinya tidak ada apa-apa, merasa sangat kecil dimata Allah sang pemilik luasnya Ilmu. Semakin banyak belajar, semakin banyak yang belum ia merngerti. Semakin pintar, semakin bodoh dirinya di mata ALLAH.

Wallahualam..

Semoga kita menjadi bagian orang-orang yang memiliki sifat terkahir

Semoga semakin banyaknya ilmu yang kita terima, semakin banyak juga kita memberikan dampak positif terhadap kemaslahatan umat manusia.

 

Amin Yra


Leave a Reply