Potret dan Harapan Ibu Profesional


Saya adalah ibu dari seorang putra batita. Selama hampir 4 tahun menikah, saya dan suami LDR-an, Bandung-Jakarta, terkadang terpisah jarak yang lebih jauh, suami ditugaskan ke luar pulau atau luar negeri, begitupun juga dengan saya sehingga tak jarang harus merelekan anak dititip di rumah neneknya di Garut. Dan whatsapp lah penyambung komunikasi kami selama ini. Meskipun kami berdua berkarir, sering kali kami berdiskusi mengenai agenda kebersamaan, kemungkinan-kemungkinan pilihan yang bisa membuat kami bisa membangun bahtera rumah tangga bersama tanpa terpisah jarak lagi. Dan inilah potret pribadi sekaligus harapan saya selaku pribadi, istri dan seorang ibu.

Pribadi:

  • Terus belajar ilmu ikhlas, karir memang penting tetapi bukan segalanya, saya bertekad untuk berhenti sementara dalam meniti karir selaku dosen tetap Telkom University mulai semester depan. Kampus inilah yang telah membangun dan mengasah saya, namun untuk kebaikan yang lebih besar, saya terus berusaha untuk belajar Ikhlas (terkadang drama tangisan muncul ketika mengingat ini akan menjadi semester terakhir saya). Resign adalah pilihan saya, karena dimasa depan, tidak ada Bandung sebagai kota tempat mencari nafkah suami, sebagai istri, saya memilih mengikuti berkah rejeki suami kedepannya, dimana saja.
  • Konsisten mendengarkan ceramah. Media you tube bisa menjadi alternatif bagi yang memiliki keterbatasan waktu karena bekerja. Setiap hari saya mendownload minimal 1 ceramah dari berbagai ustad yang saya sukai gaya ceramahnya seperti Aa Gym, Basamallah, Dzulkifli dll.
  • Memperbanyak bacaan quran. Biasanya hanya dirutinkan setiap magrib saja. Sekarang bertekad membaca setiap waktu sholat.
  • Merutinkan sholat dhuha. Terkadang jadwal ngajar dimulai dari jam 6.30 sehingga agak sulit memotong waktu ditengah jika jam mengajar berikutnya terlalu mepet. Namun, akhir-akhir ini, saya membuat kebijakan break 15 menit untuk sholat dhuha, dan alhamdulillah mahasiswa pun senang dengan kebijakan tersebut.
  • Mengikuti kajian minimal 1 minggu sekali. Agak sulit mengagendakan ini dikampus untuk sekedar Liqo. Namun alhamdulillah, di Bandung sekarang banyak sekali agenda pengajian seminggu sekali baik di Daarut Tauhid, Pusdai, Masjid Agung dll.

Istri:

  • Lebih ceria. Hmmm, saya malu ketika menanyakan pada suami, apa yang bisa saya perbaiki selaku istri. Dan malu saat suami bilang kalau bunda (saya) kurang ceria akhir-akhir ini. Mungkin karena pengaruh pekerjaan. Hap hap mulai sekarang, setiap kali bertemu suami, saya akan menjadi istri yang paling ceria, karena suami lah perlipur laranya
  • Membuatkan teh. Astagfirullahal adzim, saya baru menyadari kalo sekarang saya jarang menawari suami minum teh kesukaannya (walini lemon tea).  Padahal waktu awal-awal menikah, 10 menit sebelum suami sampai, saya sudah tergopoh-gopoh menyediakan teh, walaupun sudah sangat mengantuk. Maafkan bunda ya Ayah, insya Allah bun sudah belikan lagi teh walini kesukaannya. Setiap ayah pulang, akan selalu tersedia.
  • Belajar. Ternyata seksi menurut definisi suami adalah wanita cerdas. Dan suami paling suka melihat saya membaca buku, menjelaskan isi buku, bahkan menambahkan ide-ide bak pemenang nobel. Saya akan terus belajar dan membaca hal-hal yang membuat suami saya tergila-gila. I promise u sweetheart
  • Lebih pandai merayu. O ow….saya gak nyangka ini jawaban terakhir suami saya. Untuk ukuran perempuan, saya memang tergolong mandiri, kuat dan cool. Baiklah, saya akan berusaha memjadi istri yang lebih romantis dan lebih lembut. Semangattt. Sehari sekali kirim kata-kata cinta.

Ibu:

  • Lebih sering di rumah. Iya nak, sebentar lagi beberapa bulan lagi, bunda akan selalu di rumah atau setidaknya bisa lebih sering sama dede. Sabar ya sayang.
  • Bermain bersama. Bunda tau, debay suka banget ya main lari-lari yah. Bunda akan rajin olahraga, 10 menit bunda agendakan olahraga setiap hari supaya kuat ngejar-ngejar debay debay yang kuat larinya.
  • Ada ketika bangun tidur. Karena masih bekerja, seringkali saya masih petak umpet, nyari-nyari waktu ngelabuin anak kalo mau berangkat kerja. dan tak jarang saya berangkat lebih pagi sebelum anak bangun dan dapat cerita setelahnya dari Ibu atau pengasuh kalo debay nangis histeris pas bangun tidur.
  • Ngajak jalan-jalan lebih sering. Aduh nak, bukan bunda gak mau sering ngajak jalan-jalan naek mobil. Kalo kelamaan bisa masuk angin kena AC terus dan waktu bermain debay sama teman-teman berkurang. Tapi baiklah, bunda akalin, nanti teman2nya diajak main keliling pakai mobil, jadi debay masih bisa liat pemandangan jalan raya yang disuka dan tetap bisa bermain sama teman-teman seminggu sekali. Gimana?? tosss


Leave a Reply